Selasa, 23 Juli 2013

sesuatu yang besar dimulai dari yang kecil

setelah sekian lama saya tidak mengisi blog ini, pada kesempatan ini, detik ini saya ingin mencurahkan sesuatu yang ada di benak saya. Walaupun memang dalam kemampuan saya menulis masih awam belum ada apa-apanya tetapi saya akan terus mencoba.
seperti judul saya di atas bahwa "sesuatu yang besar dimulai dari yang kecil"
pada hakikatnya semua orang tahu bahwa sesuat yang besar tidak mungkin tidak dimulai dari sesuatu yang kecil terlebih dahulu. contohnya orang dewasa pastilah dimulai dari bayi dulu, dan tentu ukuran bayi pasti kecil. Bola salju yang tadinya kecil apabila menggelinding terus menerus akan berubah menjadi bola salju yang besar dan sekaligus melibas semua benda yang ada di depannya.
JADI JANGAN REMEHKAN SESUATU YANG KECIL
jika kamu yakin, pasti yang tadinya kecil dapat berubah menjadi sesuatu yang besar

Maksud dari tulisan diatas sebenarnya adalah untuk memotivasi diri saya sendiri dan apabila pembaca berkenan tulisan di atas dapat menjadi tulisan yang sedikit bermanfaat.

maaf apabila tulisan saya masih sangat kurang dari kata bagus, karena manusia hanya bisa berusaha untuk menjadi yang lebih baik. amien
wassalamua'laikum wr.wb

Minggu, 03 Februari 2013

Tidak ada keberhasilan tanpa adanya usaha yang keras

Pada kesempatan kali ini saya hanya seorang blog yang masih awam dan pemula hanya ingin belajar share atau berbagi kepada kawan-kawan yang bersedia membaca artikel saya  ini.
pada judul tertulis Tidak ada keberhasilan tanpa adanya usaha yang sangat keras. Memang hidup ini tidak mudah kita harus berusaha dan berusaha untuk mencapai sesuatu yang ingin kita impikan. Seperti halnya saat kita awal mengendarai sepeda apakah kita langsung bisa menaiki tentunya tidak. kita harus bersusah payah dahulu latihan,latihan, dan latihan belajar dari kesalahan bagaimana cara menyeimbangkan sepeda agar tidak miring dan jatuh. Sama halnya dengan seorang siswa yang ingin mendapa nilai yang baik dia harus usaha yang keras dengan belajar siang, sore dan malam.
Ada kisah yang sangat inspiratif dari thomas alfa edison sang penemu bola lampu bagaimana dia bekerja keras untuk usaha menerangi dunia yaitu menciptakan bola lampu. Seperti banyak kita ketahui dia berkali-kali gagal dan akhirnya berhasil. selanjutnya kisah sang penemu mesin honda bernama Soichiro Honda  dialah salah satu tokoh inspirator pembuat mesin honda yang sekarang banyak kita temukan di jalanan. Dia terlahir dari seorang petani di jepang yang kesehariannya tidak tentu. Semasa kecil Honda mempunyai kebiasaan selalu mengotak-atik mesin tani ayahnya. Mulai dari itu Honda selalu belajar dan belajar tentang mesin dan akhirnya berhasil.   Dari kedua tokoh tersebut kita dapat menyimpulkan bahwa kita tidak boleh pantang menyerah untuk sesuatu hal yang lebih baik.

silahkan krtitk dan sarannya terimakasih

Selasa, 29 Januari 2013

Belajar dari Soichiro Honda



Banyak cara untuk belajar salah satunya lewat kisah seorang yang luar biasa Penemu mesin Honda 

Semua berawal dari Soichiro yang berumur 16 tahun, dan tak mau melanjutkan sekolah. Karena ia menganggap sekolah saat itu hanya membuang waktu. Ia hanya ingin mendalami tentang mesin mobil. Akhirnya, ayahnya yang mengerti betul tentang ambisinya mengenalkan kepada seorang teman di Tokyo bernama Kashiwabara, seorang direktur bengkel mobil bernama Art. Akhirnya pada bulan Maret 1922, Soichiro diantar ayahnya ke Tokyo untuk bekerja disana. Tapi bukan sebagai teknisi atau yang berhubungan dengan mesin, ia hanya sebagai pengasuh bayi. Bayi yang ia asuh adalah anak dari direktur bengkel Art.

Dari sanalah pengetahuannya tentang mesin berkembang. Ia mencuri-curi waktu pada saat bengkel tutup untuk sekedar melihat dan menganalisa mesin mobil. Apalagi ketika ia menemukan sebuah buku di perpustakaan, dan mengumpulkan uang gajinya hanya untuk menyewa buku tersebut. Buku yang pertama ia baca adalah Sistem Pembakaran Dalam.

Pada suatu hari, ketika Soichiro sedang mengepel lantai, ia diajak majikannya untuk membantu di bengkel, karena hari itu bengkel sedang sibuk. Dan disinilah ia menunjukkan kemampuannya membetulkan mesin mobil Ford model T yang dikeluarkan pada tahun 1908. Dengan pengetahuannya mencuri-curi waktu untuk sekedar mengintip mesin mobil dan ilmu yang ia dapat dari buku, akhirnya ia berhasil membuat takjub para teknisi lain.

Pada umur 18 tahun, ia pergi ke kota Marioka untuk membetulkan mesin mobil. Karena masih muda, sampai-sampai penjemput keheranan.
“Tuan bengkel Art-nya sedang ke toilet ya?” tanya salah satu dari dua orang penjemput, karena sangat tidak percaya yang ia jemput hanyalah anak muda berumur belasan tahun.
“Sayalah yang anda maksud, terima kasih sudah menjemput saya” jawab Soichiro santai.
Hihihi.. lucu juga kalau melihat wajah kedua penjemput itu. Ketakjuban para teknisi tidak sampai disitu, saat ia mulai membongkar mobil pun, banyak yang tak percaya ia bisa memasangnya kembali. Tapi ternyata, ia berhasil membetulkan mobil tersebut. Dengan prestasinya tersebut, pada usia 22 tahun ia sudah menjadi kepala bengkel Art, dan dipercaya untuk membuka cabang di kota Hamamatsu.

Pada tahun 1928 Soichiro menjadi kepala bengkel Art cabang Hamamatsu. Awalnya bengkel tersebut hanya mempunyai 1 orang karyawan, tapi setelah 3 tahun berdiri, sudah mempunyai sekitar 50 orang karyawan. Selama kurun waktu tersebut, masalah perbaikan mobil diserahkan kepada anak buahnya yang terlebih dahulu diberikan pengetahuan tentang mesin. Sedangkan Soichiro hanya memeriksa hasil kerja anak buahnya, dan lebih berkonsentrasi pada peningkatan kreativitas dan pengetahuannya dalam bidang mesin.

Sebagai kepala bengkel, ia terkenal galak dan keras. Ia tak segan untuk memukul kepala anak buahnya dengan obeng atau kunci pas (seperti yang terlihat di buku, entah itu benar atau tidak). Dari seluruh karyawannya, terdapat dua golongan. Yang satu adalah yang bertahan dan yang melarikan diri. Dan biasanya, orang-orang yang bertahan adalah orang-orang yang menjadi teknisi handal.

Pada kurun waktu 3 tahun, Soichiro membuat veleg mobil yang terbuat dari besi. Di masa itu, veleg mobil terbuat dari kayu, sehingga jika digunakan dalam jangka waktu yang lama, poros veleg tersebut akan longgar.

Pada tahun 1933, ternyata Soichiro sudah mulai membuat mobil balap dengan tangannya sendiri, yang ia namakan Curtis. Nama Curtis diambil dari nama mesin yang ia gunakan, mesin pesawat jenis Curtis A1. Dengan mobil buatannya, ia pernah menjuarai balapan tetapi hanya sebagai navigator, bukan sebagai 
pembalap.

Di tahun yang sama, Soichiro menikah dengan Sachi, seorang wanita berpendidikan. Kehadiran Sachi yang berpendidikan, bagi Soichiro yang tidak menjalani pendidikan formal menjadi sangat besar artinya. Sachi tidak hanya berperan sebagai istri, tapi juga guru yang mengajarkan tata krama dan ilmu-ilmu dasar. Tapi yang paling besar artinya adalah bagaimana Sachi mengerti tentang minat Soichiro pada bidang teknik.

Pada tahun 1934, Soichiro berencana membuat mobil sendiri. Bukan mengambil mesin mobil dari merek-merek terkenal di masa itu. Niat itu pun ia jalani dengan terlebih dahulu membuat ring piston. Di tahun 1935, tepat disamping bengkel Art ia membuat papan nama Pusat Penelitian Ring Piston Art.

Ring piston buatan Soichiro selalu gagal, karena ia sama sekali tak mengerti masalah pencampuran logam. Karena ring piston buatannya selalu patah atau menggores dinding slinder. Akhirnya ia datang ke Sekolah Tinggi Hamamatsu jurusan mesin, dan diberitahu bahwa ada campuran lain yang diperlukan untuk membuat ring piston, diantaranya silikon. Dengan informasi yang ia terima, akhirnya ia punya tekad yang bulat untuk melanjutkan sekolah, walaupun saat itu Soichiro sudah berumur 28 tahun.

Akhirnya 3 tahun kemudian, tepatnya tanggal 20 November 1937 ring piston berhasil dibuatnya. Dan pada tahun 1938 ia mendirikan pabrik pembuatan ring piston bernama Tokai Seiki. Sedangkan bengkel yang ia kepalai diserahkan kepada anak buahnya untuk dikelola.

Bengkel yang ia dirikan akhirnya berproduksi secara resmi pada tahun 1941 setelah ada investor dari Toyota. Pada tahun 1945, tepatnya setelah perang dunia ke-2, Jepang menjadi negara rendah karena kalah perang. Dan hidup Soichiro menjadi terlunta-lunta. Ia tak mengerjakan pekerjaan apapun saat itu. Tidak ada niat lagi untuk membangun pabrik, bahkan ia hanya ingin belajar bermain suling saat itu.

Di masa setelah perang, dimana benda-benda masih sangat langka, justru industri tekstil berkembang sangat pesat saat itu. Kabarnya, orang-orang yang mempunyai mesin tenun, sekali menggerakkan mesinnya, ia bisa mendapatkan 10 ribu yen. Dan saat itu Soichiro berfikir bagaimana membuat mesin tenun yang lebih canggih dari yang ada saat itu. Ia pun mendirikan pabrik pembuatan mesin tenun yang akhirnya terhenti karena kurang modal.

Saat pabrik yang ia buat terhenti, ada seorang teman yang menawarkan mesin pemancar radio bekas kegiatan perang yang ternyata berjumlah 500 buah. Dan Soichiro diminta untuk memanfaatkan mesin tersebut.

Setelah melihat sepeda, ia pun berniat membuat sepeda motor dengan mesin pemancar radio. Cara mengendarai sepeda motor saat itu juga sangat berlainan dengan yang ada sekarang. Pertama-tama mesih harus dipanaskan dengan api, dan digenjot minimal 30 menit, baru mesin bisa digunakan. Tapi tetap saja laku keras, dan kapasitas produksi saat itu 1 unit lebih dalam 1 hari. Dalam setahun saja, 500 buah pemancar radio habis.

Dengan prestasi tersebut, Soichiro terus mengembangkan mesin sepeda motor, dan berhasi menciptakan sepeda motor yang dinamakan Dream D, setelah membuat mesin A, B, dan C. Motor buatan Soichiro ini adalah mesin 2 tak dengan 98 cc dan kecepatan maksimum hanya 50 km/jam.

Bersamaan dengan akan dipasarkannya Dream D, seorang marketer hebat bernama Fujisawa ikut menggabungkan diri dengan Soichiro dan membangun pabrik pembuatan sepeda motor. Kemudian selanjutnya, kehadiran Fujisawa membawa perubahan besar terhadap perusahaan bernama Honda.

Sebelum Dream D dipasarkan, Fujisawa menguju coba motor tersebut kepada masyarakat. Dan diketahui, karena Dream D adalah motor 2 tak, maka kebisingan yang dibuat menjadi masalah. Dan dengan demikian, Fujisawa memaksa Soichiro untuk membuat mesin 4 tak yang miskin suara kebisingan. Akhirnya mesin 4 tak dibuat dan berhasil menjadi nomor satu di Jepang. Dengan mesin 4 tak ini, kecepatan maksimum adalah 75 km/jam.

Jumat, 25 Januari 2013

SEJUJURNYA

MASIH SELALU BELAJAR

Sejujurnya saya masih sangat awam dalam menulis di blog tetapi tidak ada kata terlambat untuk berbuat sesuatu yang lebih baik. Memang ilmu itu dapat di peroleh dari mana saja sepanjang kita mau berusaha untuk melakukan pekerjaan tersebut.Dalam kehidupan sehari-hari, di rumah, di sekolah kita selalu belajar dari apa yang kita lihat kita dengar dan kita rasa.Tinggal kita yang memilih dan memilah hal mana yang terbaik atau yang terburuk.Dari rumah Orang tua selalu membekali kita nasihat supaya menjadi orang yang lebih baik dan berguna bagi orang yang di sekelilingnya.Tetapi apakah nasihat itu sampai pada tujuan awal? jawabannya ada pada diri kita sendiri-sendiri.Orang selalu menggampangkan sesuatu hal yang belum terjadi dan akan merasa sedih dan kehilangan  manakala sesuatu yang buruk telah menimpa.Sangat sulit bahkan tidak mungkin kita menjadi manusia yang sempurna tetapi kita dapat menjadi manusia yang lebih baik.
Saya rasa cukup postingan saya kali ini apabila masih acak-acakan dalam tulisan saya minta maaf.(mohon bimbingannya)


Rabu, 23 Januari 2013

BELAJAR

Satu hal yang sering kita dengar tentang kata belajar. Apakah kita sudah memaknai arit kata belajar???kadang kita mendengar pepatah yang berbunyi "carilah ilmu ke sampai negeri cina"
Dari pepatah itu kita sudah tahu bahwa kita harus belajar mencari ilmu walaupun ke tempat yang  sangat jauh.
Selanjutnya dari kapankah kita belajar? ya, tentunya dari mulai kita lahir sudah belajar, contohnya : belajar tidur tengkurap kemudian belajar berdiri, berjalan, menulis, membaca, berpikir dan sebagainya. Jadi hakikat belajar adalah proses kegiatan dari yang mulanya tidak tahu menjadi tahu. Sekarang pertanyaannya adalah apakah kita sudah melakukan proses itu dengan benar??? 
Orang tua sebagai pilar utama menjadikan proses belajar itu menjadi lebih bermakna bukan hanya menasehati baik atau buruk tetapi dengan contoh langsung dari orang tua anak akan langsung bisa memaknai arti belajar.

Rabu, 02 Januari 2013

bayi yang menutup kedua matanya dengan kedua tangan cenderung melindungi diri dari benda bergerak yang terlalu banyak dia liahat #bahasa tubuh#

belum pernah ada seorang un dalam sejarah yang menuntut kehidupan serba mudah yang namanya layak dikenang